MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE



Resume singkat pertemuan ke 18

Belajar Menulis Gelombang 23 - 24.

Waktu Pelaksanaan  : 25 Februari 2022

Pk. 19.00 - 21.00 wib

Media Pelajaanaan   : Via WA grup. 

Narasumber: Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd

Moderator   : Rosminiyati





Pertemuan ke 18 di kelas Belajar menulis pada malam hari ini, kembali hadir Bunda Risminiyati sebagai Moderator menenani Bapak  Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd sebagai Narasumber.

     Kita kenalan dulu dengan Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. sebagai Narasumber kita dipertemuan pada malam hari ini. 

Pak Brian begitu kami biasa memanggilnya lahir di Jakarta, 30 Juni 1993 dan kini tinggal di Bekasi. Riwayat pendudikan beliau adalah 

SD Strada Kampung sawah (1998-2004),SMP Strada Kampung Sawah (2004-2007), SMA Pangudi Luhur II Servasius (2007-2010), PGSD Unika Atma Jaya Jakarta (2010-2014).  Narasumber kita ini adalah Sosok guru Blogger millennial dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan. 

Beliau adalah alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.

     Malam hari Ini Pak Brian akan memberikan materi bagaimana "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie".

     Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Erlangga, Grasindo, Elex media, Andi, dan lain-lain. 

     Ciri-ciri Penerbit Indie 




Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya untuk mendapat fasilitas pra cetak penerbitan.tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan, dan Narasumber kita sudah sudah mengeluarkan 3 buku solo yang semuanya melalui penerbit indie. 

Untuk pembiayaan dan fasilitas yang ditawarkan penerbit indie, jadi dari awal kita harus mengetahui hal-hal tersebut, Jangan sampai baru tahu belakangan. 

Terkadang ada penerbit yang bilang gratis. Tapi kita tidak tahu ketentuan yang belum terungkap. Misalnya ternyata kita tidak dapat cetakkan bukunya, dapat master PDF saja. Kita mesti cari percetakkan sendiri.  

     Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie.

Biaya penerbitan, 

fasilitas penerbitan, 

Batas maksimal jumlah halaman, 

Ketentuan dan Biaya cetak ulang, 

Apakah dapat Master PDF, 

Lama penerbitan, 

Jumlah buku yang didapat penulis. 


     Ada rekomendasi dari Narasumber kita dimana kita bisa memakai Jasa Penerbit Indie. 




Dari keterangan tabel dalam gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa:


*Penerbit Depok cocok untuk yang memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, dan tidak berencana cetak ulang. Untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak, maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Biaya penerbitan yang terbilang murah, membuat biaya cetak ulang di penerbit depok cukup lumayan.


*Penerbit Malang cocok untuk yang  berencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.


     Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang penulis, bukan hanya belajar bagai mana kita bisa medapat Ide dan menuangkannya dalam tulisan saja, tetapi ada hal lain yang juga harus kita ketahui yaitu setelah tulisan kita selesai dan ingin dibukukan, maka kita harus tahu akan bekerja sama dengan Penerbit mana dan seperti apa? Apakah melalui percetakan dan Penerbit Mayor? Ataukah melalui Penerbit Indie? Semua ada plus minusnya, dan keputusan ada ditangan masing-masing. Maka dari itu teruslah menulis dan memperluas wawasan dan pengetahuan kita. Hingga suatu saat buku-buku karya kita akan menempati relung hati para pembaca, dan akan selalu ditunggu kehadirannya.


"Menulislah terus sampai suatu saat tulisanmu bisa bersinar seperti Bintang" (Rini Sugi). Aamiin yaa rabbal aalamiin. 


Jangan Pernah Menyerah dan Salam Literasi!!!

Komentar

  1. Lanjutkan karyamu menjadi Buku Solo 👍👍

    BalasHapus
  2. Semoga buku solonya segera terbit.

    BalasHapus
  3. Go...go...go...menanti kelahiran buku solo.

    BalasHapus
  4. Kereen, siap bungkus buku solonya bundaa

    BalasHapus
  5. semangat menerbitkan buku solo,mantap

    BalasHapus
  6. Semakin berkelas tulisannya bunda. Go go solo

    BalasHapus
  7. Pastikan buku terbit sebagaimana terbitnya mentari esok pagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siaap... Trima kasih pak Yamin atas suportnya🙏

      Hapus
  8. Tetap semangat Bu Rini sebentar lagi terbit buku solonya

    BalasHapus
  9. Masyaallah... Kalimat penutup nya bu.. Smoga semakin bersinar ya buu
    Menulislah terus sampai suatu saat tulisanmu bisa bersinar seperti Bintang" (Rini Sugi).

    BalasHapus
  10. Aroma penulis handal yang siap menerbitkan buku solo

    BalasHapus
  11. Mantap ini. Segera terbit buku solo Menjadi Penulis Bersama Pakar.


    Salam Sukses
    Salam Literasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDE MENULIS BAGI GURU

Menjadi Penulis Buku Mayor