Kiat Menulis Cerita Fiksi
KIAT MENULIS CERITA FIKSI
Resume singkat pertemuan kesebelas
Belajar Menulis Gelombang 23 - 24.
Waktu Pelaksanaan : 9 Februari 2022
Pk. 19.00 - 21.00 wib
Media Pelajaanaan : Via WA grup.
Narasumber: Sudomo, S.Pt.
Moderator : Helwiyah
Pertemuan kesebelas pada malam hari ini dipandu oleh Bunda Helwiyah.
Narasumber pada malam ini adalah Bapak Sudomo, S.Pt., yang biasa disapa Mazmo atau dengan nama beken Momo DM. Mazmo lahir di Sukoharjo, 27 Maret 1975, pekerjaan beliau saat ini adalah sebagai Guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok. Banyak sekali karya-karya beliau yang sudah diPublikasikan baik itu cerita Fiksi atau non fiksi juga prestasi yang diraih dibidang literasi. Dan pada malam hari ini Mazmo akan memberi kita menambah pengetahuan kita bagai mana Kiat Menulis Cerita Fiksi.
Pertama yang harus kita ketahui adalah apa yang dimaksud Cerita Fiksi?
Fiksi adalah Kisah atau cerita yang dibuat berdasarkan Khayalan atau Imajinasi Pengarang. Fiksi biasanya ditulis sebagai Cerita Pendek (Cerpen) bisa juga dalam cerita panjang yang lebih komplek atau Novel. Menulis cerita Fiksi adalah salah satu cara seorang penulis mengeluarkan uneg-uneg atau kekesalan hati lewat tokoh-tokoh khayalannya, dan juga menceritakan kebahagiaan dan harapan lewat Imajinasi yang diciptakannya.
Menulis cerita fiksi harus memahami dasar-dasar cerita fiksi, penulis juga harus melakukan riset yang gunanya adalah agar cerita menjadi lebih nyata dengan latar belakang cerita baik tokoh maupun situasi yang akan diceritakan. Agar kosa kata kita menjadi kaya, harus banyak membaca buku-buku fiksi dan dengan banyak membaca secara tidak langsung kita akan menemukan gaya dalam menulis. Untuk dapan menulis dengan baik, kita harus juga mempelajari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI dan juga Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI agar cerita yang ditulis sesuai kaidah kebahasaan.
Pada saat mulai menulis, yang pertama adalah menentukan Tema, lalu membuat struktur rangkaian kejadian dalam cerita. Terdiri dari pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending. Sebelumnya jangan lupa membuat ringkasan cerita dalam satu kalimat yang biasa disebut Premis. Penokohan juga menjadi hal yang utama selain latar/setting yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana. Sebagai penulis juga harus konsisten menentukan sudut pandang kita.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa saat akan menulis cerita fiksi adalah niat untuk memulai dan mengakhiri cerita, perbanyaklah membaca tujuannya untuk membuka mata kita bahwa begitu banyak sumber belajar untuk kita menambah wawasan, jangan lupa menulis sesuai Genre yang kita kuasai, tidak perlu meniru atau menjadikan diri kita seperti orang lain, buat Ide sendiri, bagai mana penokohan, alur cerita, latar belakang semua berdasarkan Imajinasi atau daya khayal yang tergambar dalam kepala kita.
Tulislah ceritamu tanpa ada Intervensi dari siapapun, teruslah berkarya dan jangan lupa banyak berlatih karena berlatih tidak akan membohongi hasil. Saat ini kita banyak membaca karya-karya orang lain, suatu saat karya kita yang akan dibaca orang banyak. Aamiin yaa rabbal aalamiin.
Jangan Pernah Menyerah dan Salam Literasi!!!
wah kalimat penutup yang sangat menarik,salam sehat salam literasi
BalasHapusSambil menyemangati diri sendiri bun😊
HapusAamiin, suatu saat karya kita dibaca dan buru orang
BalasHapusYup.. Betul👍👍
HapusInsya Allah
Bagus tulisannya Bu Rini ,tetap Semangat ya.
BalasHapusSemangaaaat💪💪
HapusTrima kasih bunda🙏
Singkat dan jelas
BalasHapusTrima kasih bapak🙏
HapusPadat dan memikat, bunda
BalasHapusTulislah ceritamu tanpa adanya intervensi dari pihak lain. Setuju, Bund.
BalasHapusSemangat menulis bundaa🤗🤗
HapusWah selalu memberi ciri khas
BalasHapusMasih terus belajar😊
HapusBu Sugih pasti orang kaya. Kaya pikiran. Selalu ada quote
BalasHapusAamiin...
HapusMengalir saja☺
selalu ada ilmu baru dari pak sudomo
BalasHapusAlhamdulillah... Bertemu para senior yang hebat-hebat🙏👍
Hapusparafrasenya keren
BalasHapusSingkat dan mudah dipahami..
BalasHapusKeren bu..
Trima kasih pak🙏🙏
HapusSi-PaDI-Jeli Mantull bu Rini.. Semangatt, Go A Head!
BalasHapusAyo maju bersamaa💪💪
HapusMenulis tanpa intervensi bikin kita merasa merdeka ya,Bun. Mantul tulisannya Bun....
BalasHapusMenjadi diri sendiri😊
HapusKalimat penutup yg menggugah jiwa mantul
BalasHapusHatur nuhun bapak?🙏
Hapus