HOW TO BE THE F1


Resume singkat pertemuan keempat

Belajar Menulis Gelombang 23 - 24.

Waktu Pelaksanaan  : 24 Januari 2022

Pk. 19.00 - 21.00 wib

Media Pelajaanaan   : Via WA grup. 

Narasumber    : Maesaroh, M.Pd

Moderator        : Widya Setianingsih





     Pada pertemuan keempat hari ini Bunda Widya Setianingsih yang bertindak sebagai Moderator akan menemani Bunda Maesaroh, M.Pd,.  Blogger Milenial adalah nama panggung narasumber kita, beliau berasal dari Banten. Selain nama panggung ada juga nama Pena yaitu Mydearly. Dan hari ini akan memberikan materi "HOW TO BE THE F1"

     Apa itu How to be the f1? Disini bisa diartikan menjadi yang pertama, pertama dalam menulis dan menyerahkan resume. 

     Menulis resume di Blog bagi sebagian peserta di kelas menulis mungkin bukan hal yang baru. Tapi untuk sebagian yang lain bisa jadi sesuatu yang baru.  

Mengapa perlu cepat menulis di blog?  sebagai seorang bloger pemula kita perlu mengenalkan aroma tulisan kita pada khalayak ramai dan apabila kita menempatkan tulisan kita di urutan teratas, besar kemungkinan kita akan memiliki pengunjung paling banyak

Komentar-komentar dari pengunjung adalah motivasi buat kita penulis baru. 

     Satu hal yang perlu kita tekankan dalam menulis resume. Yaitu Esensi tulisan. Harus seperti apa menulis resume itu?? Bukankah salah satu sarat di kelas pelatihan ini adalah lulus dengan melahirkan buku solo?? JNah, untuk memenuhi target itu, maka siapkan resume kita dengan baik, dengan gaya menulis yang baik, agar ketika di edit menjadi sebuah buku, maka akan menjadi buku yang berkualitas.

Bagai mana cara menulis resume yang benar? 




1. Amati materi dari Narasumber dengan baik, Tiru bahasa Narsum dengan tehnik parafrase, dan modifikasi menjadi bahasa sendiri (ATM) Amati, Tiru, Modifikasi. 

Ingat, bahasa yang kita tulis adalah bahasa gubahan dari Narasumber. So, we must think hard!

2. Memodifikasi Bahasa Narsum dengan gaya bahasa sendiri. Jelas ya, Jangan Copy Paste Bahasa Narasumber secara menyeluruh.

3. Hindari Copy Paste seluruh materi Narsum. Artinya, perlu keterampilan dalam mengolah bahasa menjadi bahasa sendiri yang memiliki poin sama dengan yang disampaikan oleh Narasumber.

4. Kembangkan materi dengan relevansi sumber lain yang berhubungan dengan materi tersebut. So, perlu kesiapan untuk menulis resume.

5. Berikan kesimpulan/refleksi dari penjabaran materi yang diberikan Narsum.

6. Yang terpenting dari menulis resume adalah membuatnya dengan gaya bahasa sendiri. Kenapa ini menjadi keharusan? Sejatinya seorang penulis yang baik, adalah penulis yang memiliki karakter dalam tulisannya. Sebagaimana Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman bahasa, maka bahasa yang baik, adalah bahasa yang mempertahankan keindahan bahasanya sendiri.


     Hal yang paling sering didapati dari tiap gelombang adalah temuan plagiarisme. Di setiap gelombang selalu ada saja peserta yang menduplikasi tulisan temannya. Hal ini tidak baik, karena dapat melemahkan mental peserta lainnya. Sebagai penulis pemula, memang bukan hal yang mudah untuk menumbuhkan sikap percaya diri.

     Untuk menjadi penulis handal, kita harus memupuk mental baja dalam menulis dengan cara:


1. Tanamkan sikap percaya diri. Jangan merasa malu, karena tulisan yang kita anggap jelek akan menjadi luarbiasa bagi mereka yang tidak pernah belajar menulis.

2. Siap dengan segala kritikan. Meskipun terkadang budaya memuji lebih banyak dari budaya mengkritik, namun pujian itu harus membuat kita semakin memperbaiki tulisan. 

4. Bangunlah tulisan di berbagai Blog.

Hal ini amat perlu karena terkadang orang akan bosan melihat penampilan kita yang itu2 saja. Ibarat memakai baju, tentu orang akan bosan jika baju yang kita pakai hanya warna hijau saja. Itulah sebabnya tulisan harus memiliki warna lain, salah satunya  tulisan kita pada blog lainnya. Seperti Omjay yang memiliki banyak blog dan banyak pengunjung.


     Menulis di berbagai blog juga menanamkan mental penulis yang mudah beradaptasi dan tak segan memberi perubahan. Yang terpenting dari semua poin yang narasumber sampaikan adalah mulailah menulis, mencoba menulis. 

     Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa menulis harus dari hati, jadilah penulis yang jujur, tidak berbuat curang dengan melakukan Plagiarisme atau pencontekan karya orang lain.Jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan.

Menulislah dengan gaya sendiri, jika terasa sulit kuncinya hanya "menulis dan teruslah menulis semakin sering semakin terampil menulislah dengan kekhasan, sampai orang mencari tulisanmu".


Jangan Pernah Menyerah dan Salam Literasi!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDE MENULIS BAGI GURU

Menjadi Penulis Buku Mayor