MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR


Resume singkat pertemuan ke 20

Belajar Menulis Gelombang 23 - 24.

Waktu Pelaksanaan  : 2 Maret 2022

Pk. 19.00 - 21.00 wib

Media Pelajaanaan   : Via WA grup. 

Narasumber: Edi S. Mulyanta

Moderator   : Mulyadi





     Tidak terasa hari ini sudah memasuki pertemuan ke 20, dimana dari 20 resume yang dibuat sudah bisa dikembangkan menjadi sebuah buku Solo, dan buku solo ataran syarat untuk kelulusan dikelas menulis ini. 

     Malam hari ini kembali Bapak Mulyadi menjadi moderator yang akan menemani Bapak Edi S. Mulyanta sebagai Narasumber. 

Mari kita kenalan dulu dengan narasumber kita;

     Bapak Edi S. Mulyanta adalah seorang Publishing Consultan dan e-book Development Penerbit Andi yogyakarta. Selain sebagai praktisi dibidang penerbitan, beliau juga seorang akademisi atau dosen. Didunia tulis menulis tentu beliau tidak diragukan lagi, buku-buku karya beliau telah lama menghiasi toko-toko di Indonesia, umumnya berkaitan dengan dunia teknik. Hal ini sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau sebagai seorang magister dibidang teknik elektro.  Malam ini beliau akan menyampaikan materi Menguak Dapur Penerbit Mayor

     Istilah penerbit mayor sebenarnya mengacu pada jumlah produksi buku yang dihasilkan dalam satu tahun. Penerbit dengan jumlah terbitan di atas 200 judul per tahun dianggap sebagai penerbit skala mayor. Semasa pandemi, kami tetap menerbitkan buku di atas 200 judul, meskipun terkendala produksi yang sempat tutup karena outlet toko buku juga terdampak pandemi. Tahun 2019 merupakan tahun yang paling berat dalam dunia penerbitan buku, karena perubahan teknologi betul-betul seperti bayang-bayang kelam yang dapat melahap dunia penerbitan buku di Indonesia bahkan di dunia. Runtuhnya dunia surat kabar, merupakan pukulan telak bagi dunia cetak, dan informasi berupa cetakan. Dunia penerbitan yang saat ini di bawah IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia), menjadi was-was dan memandang cukup berat tantangan ke depan dunia cetak dan produksi buku. Undang-undang no 3 th 2017 tentang sistem perbukuan, telah memberikan isyarat yang tegas akan hadirnya format media digital yang telah diberikan keleluasaan untuk secara bertahan menggantikan dunia cetak. Dipertegas lagi dengan keluarnya Peraturan Pemerintah no 75 yang keluar pada tahun 2019, telah memberikan petunjuk secara tegas untuk memberikan arah ke dunia digital di penerbitan. Dan selama pandemi, buku format digital masih merupakan embrio yang belum menghasilkan keuntungan yang sama dengan buku fisik. Sehingga masa depan buku fisik masih sangat menarik untuk dicermati.



"Posisi penerbit dan yang didapat penulis selain royalty (koin) juga poin untuk jenjang akademik"


     Untuk era sekarang ini disarankan mengikuti peraturan pemerintah no 75 (th 2019) yang memberikan arah pelaksanaan undang-undang perbukuan  no 3 tahun 2017. 

Jenis buku mengikuti PP 75/19 Pelaksanaan UU 3/17 yaitu;


PAUD-DIKDASMEN

-Teks Utama (guru, siswa) 

-Teks Pendamping (luas, dalam, lengkap) 

-NON Teks (pengayaan, referensi, panduan) 


DIKTI

-Teks Perti (buku Ajar) 

-Non Teks (referensi, MOU/kerjasama) 


UMUM

-Fiksi

-Non Fiksi


BUKU LUAR

-Penerjemahan

-Import


Kita tinggal memilih jenis buku sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

     Perkembangan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, menuntut penerbit-penerbit untuk berlomba-lomba menerbitkan buku yang mendukung literasi dasar. Sehingga peluang untuk dapat terbit menjadi semakin menarik.

Apakah kita bisa menyambut peluang ini? mengingat kurikulum baru saat ini menuntut banyaknya sumber-sumber literasi bagi anak didik kita.

Penerbit-penerbit saat ini semakin semangat untuk dapat mengisi peluang tersebut, kendala utama adalah mencari penulis dengan tema yang marketable.

     Ada 4 kuadran yang digunakan oleh penerbit dalam penentukan buku tersebut layak terbit atau tidak didasarkan pada keilmiahan dan besar market. 




     Kuadran yang menarik bagi penerbit adalah buku yang punya market besar, dan tentunya diimbangi dengan kualitas yang ideal walaupun cukup sulit mencari kuadran buku yang ideal. Kendala utama untuk terbit adalah keterbatasan modal penerbit, sehingga penerbit akhirnya memberikan syarat-syarat dan saringan untuk dapat mendapatkan naskah yang mendukung industrialisasi buku tetap berjalan. Penerbit biasanya akan melakukan scouting , atau pencarian tema dan penulis, dan tentunya bekerjasama dengan team riset pemasaran untuk menentukan tema apa yang masih dapat diserap pasar. Penerbit, tidak dapat mengesampingkan data pasar buku di Indonesia, sehingga data pemasaran ini sangat penting untuk memberikan arah haluan ke mana produksi buku dapat dikembangkan lebih lanjut. Team Pemasaran memberikan prosentasprosentase daya serap pasar pada saat ini dan team riset pemasaran akan memberikan data awal kemana outlet yang menguntungkan, meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi.

     Siapa yang akan membiayai dana penerbitan? Penerbit mayor biasanya mempunya dana untuk memilih terbitan buku yang menjadi sasarannya, sehingga semua biaya produksi hingga pemasaran dilakukan oleh penerbit tersebut. Konsep dasar pembiayaan dalam penerbitan buku, adalah penerbitnya yang membiayai. Tetapi karena banyak tulisan yang tidak sesuai dengan misi dan visi penerbit akhirnya tidak dapat terbit. Dan karena banyaknya buku yang ditolak penerbit, akhirnya penerbit memberikan skema lain dalam penerbitannya. Misalnya dibiayai oleh penerbitnya sendiri, baik melalui skema dana pribadi, CSR Perusahaan, Dana Penelitian Daerah, Dana Sekolah dan lain-lain. Trik yang dapat digunakan dan cukup mujarab adalah menulis buku Antologi yaitu menulis berbarengan dengan pembiayaan gotong royong antar penulis. Banyak plus minus nya apabila menulis keroyokan, terutama angka kredit yang kecil karena dibagi beberapa penulis. 

     Banyak penerbit-penerbit saat ini menawarkan layanan hal tersebut. Konsentrasi penulis adalah di Materi yang otentik, dan unik. Penerbit akan membantu dalam hal Pembahasaan dan Penyajian. Ada 3 aspek penting dalam membuat buku:



     

      Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Penerbit adalah lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan buknya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca. 

     Sebagai penulis yang harus dilakukan adalah bagai mana  Ide tulisan kita menjadi suatu materi yang menarik dan unik sehingga menarik perhatian pembaca. Kita bisa mengintip karya-karya yang telah terbit sehingga memudahkan memberi arah tema buku apa yang kira-kira cocok dengan kompetensi kita, setelah itu kita praktikan untuk memberikan wawasan bagaimana menulis bab-perbab, struktur buku, struktur kalimat, hingga paragraf. Tulislah perencanaan naskah untuk ditawarkan ke penerbit, dengan cara ATM  yang sangat populer Amati, Tiru, dan Modifikasi. Semangaaaattt!!.


"Menulislah terus sampai suatu saat tulisanmu bisa bersinar seperti Bintang" (Rini Sugi). Aamiin yaa rabbal aalamiin. 


Jangan Pernah Menyerah dan Salam Literasi!!!

Komentar

  1. Disegerakan menggapai mimpi menjadi kenyataan "Tips 20hari Menjadi Penulis"

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Sama-sama bunda, ayo melangkah bersama🤗🤗

      Hapus
  3. Semangat terus bunda. Buku solo sudah di depan mata melihatnya neee

    BalasHapus
  4. Segera terbitkan buku solo bundaa

    BalasHapus
  5. Semangat Bu Rini, malam ini kita samaan ya, ada bintang, bintangnya gitu. Keren tulisannya Bun, semoga segera jadi buku solo..aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya suka bintaang😄
      Aamiin yra🤲
      Ayo melangkah bersama bun🤗

      Hapus
  6. Go...go.. go buku solonya bunda Rini😍

    BalasHapus
  7. Hayu.. Resumenya tinggal dipermak jadi buku solo

    BalasHapus
  8. Bintang bersinar terang, terbitkan buku, impian nan gemilang . Semngat bunda

    BalasHapus
  9. Wujudkan impian menerbit buku solo

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDE MENULIS BAGI GURU

Menjadi Penulis Buku Mayor